Selamat malam temanku, Om Swastyastu...
Sambil nonton Piala sudirman Cup saya berbagi kepada teman-teman semua...
Dilapangan sering kali kita mengalami masalah seperti gagal memasukkan (close) PMT. Kita tahu jika PMT gagal dimasukkan tentu akan menambah durasi waktu padam. Untuk itu kita perlu langkah-langkah yang tepat dan cepat untuk mengatasi hal tersebut.
Berikut saya lampirkan contoh rangkaian close PMT kubikel Outgoing Siemens.
Dari gambar wirring diatas dapat kita jabarkan/analisa sebagai berikut :- Signal positif dari 110 VDC masuk ke Switch Lokal-Remote
- Dari Switch Lokal-Remote tersebut ada 2 opsi yaitu ke arah Lokal yang menuju Switch Close dan ke arah Remote yang dimana dipersiapkan untuk close jarak jauh (Scada)
- Dari Switch Close menuju ke kontak Relay Proteksi (Siemens 7SJ) yang digunakan sebagai permisive close, dimana jika Relay Proteksi setelah bekerja jika belum di resset maka kontak ini akan NO dan setelah di reset akan menjadi NC.
- Dari kontak permisive close menuju terminal test plug ( X0 -A2 ) dan dilanjutkan ke rangkaian di dalam PMT yang menuju ke beberapa Switch yang berfungsi sebagai :
- S1 sebagai kontak status PMT (aux. kontak CB). Jika PMT kondisi open maka kontak ini akan menjadi NC begitu juga sebaliknya.
- S3 sebagai kontak charging motor. Dimana S3 ini akan posisi NC jika Pegas posisi Charger.
- K1 merupakan Coil Kontaktor Anti Pumping yang berfungsi untuk mencegah mengirim signal terus menerus ke coil close selama switch close ditekan. Ini untuk mencegah terjadinya kerusakan PMT. Misalnya permisive close gagal berfungsi sehingga tegangan positif bisa los ke coil. Jika terjadi gangguan permanent pada jaringan dan PMT dimasukkan dengan cara menekan terus push bottom close maka yang memutus rangkaian ke coil adalah K1 (sebagai anti pumping) sehingga PMT terhindar dari resiko break.
- Kontak 13-14 adalah kontak NO dari K1.
- Kontak 21-22 dan kontak 32-31 adalah kontak NC dari K1
- Coil Close PMT merupakan selenoid yang akan menonjok mekanik close PMT.
- Signal Negatif masuk melalu terminal X5 no: 805 kemudian menuju test plug (B2-X0 ) ke arah PMT.
- Signal negatif sebelum menuju coil close PMT melalui kontak S12 yang berfungsi sebagai mekanik interlock. Dimana S12 ini berhubungan dengan kunci penutup lubang stang Rack In/ Rack Out. Dan Lubang kunci ini hanya bisa ditutup saat PMT posisi benar-benar Rack In atau posisi Rack Out. Jadi kalau PMT posisi ditengah-tengah maka switch S12 akan menjadi NO. Ini berfungsi untuk mencegah terjadinya loss kontak finger PMT dengan Finger Busbar.
Jadi simple kan, rangkaian closing tersebut tidaklah terlalu ruwet. Wirring closing tersebut tidak jauh berbeda dengan merk-merk Kubikel yang lain seperti Scheneider yang pernah saya pelajari. Jika kubikel tersebut Incoming maka ada interlock dengan PMS Bus 1/Bus 2 dan PMT 150 kV yang dimana interlock tersebut disisipkan diantara kontak Permisive Close dengan test Plug (X0-A2).
Oh ya selain memahami rangkaian wirring kita juga harus mengetahui SOP pengoperasian kubikel tersebut seperti berikut :
- Grounding kubikel harus posisi OFF (Lepas) kecuali PMT posisi Rack Out. Untuk keperluan uji coba (Test position) PMT bisa close-open meskipun grounding posisi masuk.
- Pastikan jaringan/peralatan penunjang lainnya posisi aman jika di injeksi tegangan.
Semoga bermanfaat, semua yang saya tulis adalah berdasarkan pemikiran saya jadi kalau ada yang keliru maklumi saja ya, saya juga masih perlu banyak belajar.
By; Wayan Ariana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar