Sabtu, 27 Juni 2015

Cara Mengatasi DC Ground (EF) pada sistem 110 VDC dengan cara sederhana

Om Swastyastu
Semangat Pagi

Sistem 110 VDC banyak digunakan pada sistem instalasi vital untuk Kubikel yang terdapat seperti di PLN, Pembangkit Tenaga Listrik, Hotel dan Industri. 110 VDC biasanya digunakan sebagai power supply untuk Relay, Control dan Indikator. Jadi kalau terjadi black out (listrik padam semua) kubikel tetap bisa dioperasikan untuk melepas ataupun menyalurkan listrik kembali. 
Dalam kesempatan ini saya ingin berbagi bagaimana cara mengatasi DC Ground (EF) dengan cara yang sederhana tanpa menggunakan alat detector khusus. Sampai saat ini saya sudah 3 kali menemukan masalah DC Ground dan syukurlah bisa saya atasi. Saat terjadi DC ground akan muncul indikator pada panel Rectifier. Jika kita ukur tegangan positif dengan
ground dan kemudian negatif dengan ground akan tidak terjadi keseimbangan. Misal jika terjadi DC Ground pada salah satu kutub secara permanent maka kutub tersebut akan menunjukkan nila 0 VDC sedangkan kutub yang lain akan menunjukkan nilai sama dengan tegangan total(tegangan antara positif dengan negatif).

Masih bingung ??? disini saya contohkan tegangan antara positif dengan negatif jika diukur = 110 VDC, dengan demikian harusnya tegangan antara positif dengan ground atau negatif dengan ground menunjukkan = 55 VDC dengan toleransi maksimal +/- 12,5 % dari tegangan totalnya. Dari Contoh diatas batas toleransinya adalah 12,5 % * 110 VDC = 13, 75 VDC. Berarti maksimal tegangan dengan ground adalah 55 VDC + 13,75 = 68, 75 VDC dan minimum adalah 55 VDC- 13,75 = 41,25 VDC. Tegangan DC ground jika salah satu polaritas tegangannya tinggi maka polaritas yang lain akan rendah. karena jika dijumlahkan antara tegangan polaritas negatif dengan ground dan polaritas positif dengan ground hasilnya akan sama dengan tegangan antara polaritas positif dengan negatif (tegangan total). 

Pada uraian diatas Batas DC Ground saya ambil dari SK DIR 113 dan 114 PLN yang menyatakan batas aman tegangan  DC Ground = (50 % * Vtotal ) + (12,5 % * Vtotal )

Jadi tegangan DC Ground yang paling kecil atau mendekati nol itulah yang polaritas yang menyentuh dengan Ground.

Baik sampai juga pada langkah-langkah sederhana yang saya gunakan untuk melokalisir penyebab DC Ground di salah satu unit Gardu Induk di PLN , waktu itu saya troubleshooting sendiri aja.

Persiapkan Alat Ukur DC Ground (AVO atau Tang Ampere) sangat direkomendasikan yang digital.
alat ukur tegangan DC

  1. Ketahuilah apa sebelumnya ada pekerjaan pemeliharaan atau tidak. Jika ada dimana lokasinya. Biasanya banyak ditemukan pada lokasi bekas pemeliharaan, entah kabelnya lepas kemudian menyentuh body atau kabelnya terjepit oleh material logam. 
  2. Kita akan mematikan MCB yang mensupply 110 VDC per Kubikel mulai dari eks. pekerjaan pemeliharaan yang sebelumnya (jika ada). Atau mulai dari peralatan yang tingkat kepentingannya terhadap sistem agak rendah. 
  3. Ukur pada sumber MCB dengan AVO tersebut satu probenya  pada terminal ground dan satunya lagi pada salah satu polaritas.
  4. Matikan MCB sambil lihat nilai yang ditunjukkan AVO meter. Dan segera naikkan (ON) MCB tersebut karena supply DC sangat penting karena sebagai power Relay Proteksi dan Metering juga.
  5. Jika tegangan DC ground tidak berubah normal maka bukan itu penyebabnya. Gunakan teknik point no.4 pada MCB-MCB yang menyuplai DC 110 VDC pada peralatann lain.
  6. Jika sudah ditemukan penyebab DC Ground maka koordinasi dengan pihak terkait agar peralatan tersebut bisa dikeluarkan dari sistem (dipadamkan).
  7. Lihat wirring 110 VDC dari peralatan tersebut.
  8. Lakukan eleminasi atau pelepasan kabel pada terminal secara bertahap dari out put MCB tersebut.
  9. Setiap pelepasan kabel kemudian ukur 110 VDC pada input MCB tersebut, dengan demikian lokasi gangguan akan semakin sempit dan akhirnya akan bisa ditemukan.
Apa yang terjadi jika sistem 110 VDC kita mengalami DC Ground ???

Untuk sistem 110 VDC yang sistem pentanahannya floating (tidak di ground) tentu tidak boleh ada polaritas yang mengalami EF (Earth Faulth).  Menurut saya sendiri jika salah satu polaritas mengalami EF maka sangat besar kemungkinan sistem DC akan kolep atau trip baik itu karena arus lebih maupun short circuit (jika polaritas yang lagi satu mengalami EF juga). Tentu ini sangat berbahaya karena sistem 110 VDC menyuplai peralatan yang penting seperti Relay Proteksi, Control dan lampu indikator. Untuk menormalkan sistem 110 VDC jika gangguan bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk itu lebih baik jika sistem 110 VDC mengalami EF lebih baik segera diatasi sebelum sistem tersebut kolep.

Semoga membantu
oleh : I Wayan Ariana




33 komentar:

  1. nah ini nih mantabz
    lanjutkan masbro

    BalasHapus
  2. kami pernah mencoba dengan suatu alat ( lupa namanya ), bisa mendeteksi kabel yang bermasalah itu tanpa menjatuhkan/off mcb,,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada banyak alatnya mas . Kalo kita punya dari merk PITE untuk DC Faulth Locatornya

      Hapus
    2. salam kenal. saya dari tragi kupang NTT. kita biasa pakai BGFT dari megger. tks

      Hapus
    3. Salam kenal bli gedhe arjana salam dr apdp mataram

      Hapus
    4. salam kenal balik Uknown, rekan dari kupang NTT, wah kalo pakai BGFT pekerjaan pelacakan akan lebih mudah

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. saya sudah merubah beberapa cara pencarian dc Ground tetapi saya belum bisa dapat satupun hasil yang optimal dalam pencarian

    BalasHapus
    Balasan
    1. menggunakan resistor efektif, dmna alat sperti bgft tidak dapat menyentuh nya

      Hapus
  5. cara yang bapak tulis belum bisa membantu saya dengan mudah adakah cara lain pak?????

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada kawan deengan melihat arus bocor rangkaian. di perlukan alat ukur arus yang akurat kalo bisa mA atau micro Ampere, ini sudah kami buktikan sangat cepat dan akurat

      Hapus
    2. Metode pake alat ukur arus itu gmn mas. Apa pke tang ampere gtu.?? Trus ngukurnya dmn? Kan kondisi berbeban jg

      Hapus
    3. teorinya memanfaatkan looping arus, misal ketika negatif terkena ground, maka kita beri tahanan dari positif menuju ground, looping arus ini nantinya yang kita manfaatkan utk membedakan mana rangkaian yg terkena ground dan mana yang tidak

      Hapus
  6. klo ada cara yang lebih mudah dan praktis saya tunggu infonya di email saya muhammad87fikri@gmail.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Disini sy masih membahas pengenalan dc ground dan cara sederhana mengatasinya yaitu lokalisir. Tapi kalo anda mempunyai alat deteksi khusus sperti dc faulth locator alangkah lbh baik.

      Hapus
  7. ya, benar sekali, alokasi dgn menurunkan MCb, tapi hal itu sangat riskan, di tempat kami ada beberapa instrument yang ketika DC suplly nya hilang, maka mekanik akan segera membuka PMT . jadi hal tersebut saya rasa jika di lakukan, kita harus melihat sistem operasi DC di tempat kita, dan sebaiknya buka buku skematik nya sebelum main turun kan MCB

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali mas. Kita harus paham instalasi di tkp. Kebetulan ini sy aplikasikan d gardu Induk 150 kv. Untuk melakukan lokalisir dgn penurunan mcb memang beresiko, jadi harus melihat situasi, kondisi alam dan trend gangguan. Mcb yg bs dilokalisir pertama yaitu fungsi kontrol dan signal/indicator. Untuk fungsi proteksi lbh baik menggunakan alat faulth locator. Trism

      Hapus
    2. Betul sekali, makanya kami lakukan pelacakan tanpa padam, alias online

      Hapus
  8. Cara mendeteksi DC ground bnyak
    Ada alat khusus untuk mendeteksi DC ground. Pakai multi meter, tang ampere, cuma sedikit rumit mendeteksi lokasi ganggungannya dimana. Apalagi rectifier model sekrang keluaran terbaru, lupa model dan merknya. Sering terjadi DC ground dari rangkaian modulnya smentara rangkaiannya didalam panel yang sempit.

    BalasHapus
  9. Kami di PLN UIKL KSKT
    Cman pakai clamp ampere DC dan sebuah resistor aja, tanpa harus matikan supply, pekerjaan dalam keadaan online

    BalasHapus
    Balasan
    1. coba share pak gimana prinsip cara kerja metode yang bapak pakai ???

      Hapus
  10. Utk dasarnya berdasarkan kirchoof 1 dan 2 aja kok

    BalasHapus
  11. Apakah bapak sudah pernah coba pake PITE Fault Locator ? dia modelnya ada dua alat, satu membangkitkan frekuensi, yg satunya sebagai penerima frekuensi, ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. bisa kok pak, karena konsep nya pakai injeksi ac di dalam sistem dc, dgn tegangan lebih rendah, kenpa ac bisa bisa inject signal.dgn frek tertentu yg nanti nya cman rangkiana yg terkena ground saja yg menerima signal yg smaa

      Hapus
    2. setelah jurusan kita ketahui dgn signaling, maka utk lokasi nya kita deteksi dgn metode arus , dgn catatan di bawah 1Mega ohm, diaatas itu alat tsb tidak bisa mendeteksi

      Hapus
    3. utk kasus dc ground yg sifat nya resistif penelusuran nya mudah, namun yg sifat nya kapasitif itu agak susah

      Hapus
    4. untuk Pite, dia prinsip kerja nya mentriger tegangan ac kurang lebih 6 Vac dengan signal kotak, rentang freq bisa di tentukan, ac tersebut di triger dengan putus putus, bersamaan dengan itu pite juga mentriger tegangan dc secara kontinue, sebagai tegangan pembawa atau carrier voltage.

      untuk prinsip tang ampere sendiri, seperti band filter, dan sebuah penguat amflitudo.

      Hapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  14. Dear TS dan teman2 semua,
    Apakah DC earth fault ini bisa merusak coil dari sebuah relay ?
    (Spesifikasi relay dengan tegangan coil 120vdc)
    Di tempat kami system DC 120vdc, di panel battery charger mengindikasikan Tegangan Positive to ground = 87vdc, dan Negative to ground = 34vdc.
    Ada yang bisa menjelaskan impact ke coil relay sehingga bisa burn ?
    Terimaksih atas penjelasan dari teman2 semua.
    Salam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang coil bapak menggunakan tegangan referensi ground kah

      Hapus