Selasa, 19 Mei 2015

MENDAKI GUNUNG RINJANI

Halo brooo ,,,, Salam traveling

Perjalanan turun dari Puncak Rinjani 3726 M dpl
Saya akan berbagi pengalaman mendaki Gunung Rinjani yang berada di Pulau Lombok. Gunung Rinjani ternyata gunung vulkanik tertinggi kedua di Indonesia men... (hasil browsing hehe,,.). Ketinggian puncak  gunung Rinjani 3726 M dpl (Meter dari permukaan laut). Dan Gunung Rinjani memiliki kaldera atau danau yang bernama Segara Anak. Danau segara anak dengan ketinggian ± 2.010 m dpl dan kedalaman danau sekitar ± 230 meter mempunyai bentuk seperti bulan sabit dengan luasan sekitar 1.100 Ha (lagi-lagi hasil browsing men).  Untuk jalur pendakian biasanya dari 2 tempat yaitu dari Sembalun atau Senaru.
Gunung Rinjani memberikan pemandangan yang indah banget broo.. . Jika kita melalui Sembalun kita akan melihat hamparan padang savana yang nan hijau dan bukit-bukit yang menakjubkan. Hamparan padang savananya masih hijau karena saya mendakinya bulan Mei karena awal memasuki musim kemarau. Di Gunung Rinjani juga terdapat mata air yang bersih dan segar banget broo yaitu di pelawangan Sembalun dan di Segara Anak. Jadi jangan takut kehabisan air. Dan juga kita bisa memancing di danau Segara Anak untuk menambah bekal kita selama camping.  Untuk menyegarkan badan setelah berjam-jam berjalan kita bisa berendam di pemandian air panas yang mengandung belerang. Tempatnya tidak jauh dari Danau Segara Anak. Kita juga bisa mengunjungi Goa Putri/Taman/Susu dan Goa Payung. Untuk Goa payung terdapat mata air panas yang juga mengandung belerang jadi kita masuk ke dalam goa seperti sedang Sauna hehehe... dan juga kita bisa berendam air panas di bawah Goa. Untuk catatan sebelum masuk Goa minta ijin dan berdoalah terlebih dahulu, biasanya para tetua menggunakan kain putih sebelum masuk Goa, dan kain putih tersebut biasanya sudah terdapat disana jadi tinggal pakai aja broo...

Padang Savana Nan Hijau

Saya mendaki 6 orang yaitu Jerry, Adi, Omenk, Vian (Renggit), Joel dan saya sendiri (Ariana). Berangkat dari Pringgasela Hari Rabu tanggal 14 Mei 2015 sekitar pukul 19.00 menuju ke pintu Masuk Sembalun. Perjalanan ke Sembalun jalannya Extrim jadi motor harus benar-benar OK agar bisa menaiki tanjakan yang terjal. Selain itu udara di Sembalun juga sangat dingin, jadi persiapkan baju hangat, sarung tangan dan masker biar tidak kedinginan.

Kita jalan sekitar pukul 21.00 menuju Pos 1 dengan menggunakan senter kepala. Dipertengahan jalan baru ingat kita lupa membawa panci dan wajan, fatal, fatal.... kesalahan yang fatal apa nanti kita pakai masak. Akhirnya setelah berunding kita nitip panci dan wajan dengan porter dari saudara joel dan ketemu di Pelawangan. Selain itu kebetulan lagi banyak ada pendaki kita berpikir kemungkinan bisa untuk meminjam. Sekitar pukul 24.00 kita sampai di Pos 1 ,memang perjalanan yang paling panjang dari Gerbang menuju Pos 1. Kita memutuskan bikin Camp disini dan melanjutkan perjalan besok pagi. Udara sangat dingin, walaupun menggunakan sarung tangan polar dinginnya tetap tembus. Disini kita makan malam dari sisa makan sore tadi. Udara memang sangat-sangat dingin bikin tidur saya kurang nyenyak. Hari kamis sekitar pukul 06.00 kita bangun, pemandangan yang luar biasa. Sunrise menyinari bukit-bukit hijau dan hamparan padang savana serta kabut-kabut putih yang hiasi suasana pagi. Di pos 1 syukur ada orang lain juga camp disini jadi kita bisa pinjam pancinya untuk masak mie instant. Dan ternyata mereka itu ada yang kenal teman kami yaitu omenk dan Jerry, jadi yah lebih enaklah kita pinjam meminjamnya hahaha..
Tampak bukit dari Pos 1


Menu sarapan hari ini adalah nasi putih dengan lauk mie instan. Bagi anda-anda yang akan traveler saya sarankan agar konsumsi yang bergizi karena akan menempuh perjalanan yang panjang dan menanjak sehingga butuh energi yang lebih. Sayur-sayur yang segar, buah, Nugget atau sosis ditambah susu adalah salah satu menu bergizi dan nikmat. Biarpu kami hanya makan nasi dan mie instan tapi kami tetap semangat men,,...



Vian, Zoel, Omeng, Adi, Ariana, Jerry

Tampak Puncak Gunung Rinjani dari Pos 2



Pukul 08.00 kita start menuju Pos 2. Jarak ke pos 2 dari pos 1 tidaklah terlalu lama mungkin sekitar 2 jam. Medan juga tidak terlalu terjal dan kita berjalan diantara padang ilalang. Disini ada sumber mata air tapi tidak terlalu jernih. Bagi yang kehabisan air minum bisa mengambil air disini. Kita istirahat disini mungkin sekitar 15 menit untuk mengambil air. Setelah itu kita lanjut menuju pos 3. Jarak dari pos 2 ke pos 3 kurang lebih kita tempuh kurang lebih 2 jam. Medannya juga sama seperti dari pos 1 ke pos 2.



Perjalanan menuju Pos 3

Sampai di Pos 3 hanya istirahat sebentar, bahu sudah mulai terasa pegel karena beban tas carrier, kaki-paha-pinggang pokoknya uda kerasa mulai capek. Pengen rasanya buang tas carrier ini, tapi nanti apa pakai disana broo ,..? yah jadi terpaksa tas carriernya tetap dibawa. Syukur cuaca mendukung, kabut menahan panasnya terik Matahari dan udara dingin bikin tidak terlalu banyak keringat keluar. Semakin tinggi tempat yang telah ditempuh semakin indah kelihatan bukit-bukit dengan hamparan padang savana yang hijau. 



Anak traveller anti Ribet


Waktu istirahat lihat anak kecil ini, entah anaknya siapa. No Mainstream anak ini tanpa kaos kaki, tanpa sarung tangan, tanpa kaca mata, tanpa masker. Padahal medan berdebu karena kita banyak pendaki yang berpapasan selain itu udara sudah mulai dingin. Untuk anak kecil ini " kamu keren men...."






Trek bukit penyesalan ke pelawangan.


Setelah sampai di Pos 4 disini katanya tempat awal perjuangan untuk menaklukkan Bukit penyesalan. Padahal sampai di pos 4 uda capeknya luar binasa broo... . Entah kenapa bukit ini di bilang bukit penyesalan, kenapa gak dinamakan bukit kenikmatan atau bukit keindahan, jadi bisa memberikan sugesti positif untuk menaklukkannya.

Emang benar men jalan dibukit ini nanjak terus dan berkerikil jadi licin dan berdebu. Saya sekali-sakali sampai merangkak mendakinya dan bepegangan dengan rumput. Dan bukit ini sangat panjang men... Jadi disini pikiran kita di uji coba, tetap positif dan semangat ya ... dan yakin pasti bisaaa.....

Pelawangan 

Akhirnya sampai juga di Negeri di atas Awan alias pelawangan. Lega dan senang rasanya jika sudah sampai di sini. Angin cukup kencang dan udara sangat dingin disini menn...

Kita bikin Camp di pelawangan yang paling dekat dengan sumber mata air dan jalur ke puncak. Pelawangan ini saya ibaratkan terminal karena disini tempat peristirahatan untuk menuju Puncak Rinjani dan Segara Anak.

Dari Pelawangan ini juga bisa lihat Segara Anak dan Gunung Baru jika tidak lagi berkabut. Pemandangan disini sangat indah broo, tampak lereng puncak yang panjang dan terjal. Gunung-gunug lain juga kelihatan tapi entah gunung apa namaya. Setelah mendirikan tenda kita mencari air. Tempat mata air dari camp sekitar 15 Menit. Sepintas saya lihat sumber air disini keluar dari lumut-lumut, tapi tenang saja air disini cukup bersih kok. Pemandangan disini yang paling indah yaitu saat Sunset. Langit begitu indah men...

Jam 02.00 kita persiapan ke Puncak Rinjani. Tujuannya agar dapat lihat sunrise dari puncak . Kalau kepagian sampai dipuncak udara terlalu dingin yang pasti bakalan bikin seluruh badan menggigil meskipun sudah pakai baju sampai 3 lapis. Medan ke puncak berpasir dan tanjakannya cukup menantang. Jika kita konsisten melangkah kita bisa mencapai puncak kurang lebih 4 jam. Lebih disarankan agar menggunakan sepatu dari pada sandal, karena hampir setengah lebih sepatu tenggelam ke dalam pasir saat melangkah.
Sunrise

Pemandangan dari Puncak Gunung Rinjani sangat luar biasa, dari arah Matahari terbit akan nampak bukit-bukit hijau dan gunung. Juga nampak Pulau Sumbawa yang disebrang sana. Dari sisi barat pemandangan lebih luar biasa lagi, kita bisa melihat pemandangan Danau Segara Anak yang biru yang dikelilingi oleh tebing-tebing yang sangat tinggi dan Anak Gunung Rinjani (Gunung Baru). Dan juga nampak ujung Gunung Agung yang ada di Pulau Bali.

Puncak Rinjani 3726 M dpl


Perjalanan dari Puncak kembali ke Pelawangan





Untuk perjalanan menuruni puncak tidak seberat kita naik. Kita bahkan bisa lari tinggal loncat, loncat dan meloncat. Tapi hati-hati juga harus kontrol kecepatan agar disaat kita ingin berhenti kita bisa berhenti. Karena di samping kiri-kanan banyak jurang-jurang yang terjal. Oh ya kalau sudah dekat dengan pelawangan biasanya kita bisa lihat banyak monyet.


Jalan Setapak Diatas Bukit dari Pelawangan -Puncak Rinjani


Mancing di Tepi Danau Segara Anak


Selanjutnya kita menuju ke Danau Segara Anak. Mendaki Gunung Rinjani itu diibaratkan "Puncaknya melambangkan kegagahan dan Danau  Nya melambangkan kenikmatan".
Hehhee kata-kata diatas hanya sudut pandang saya sendiri.

Bagi orang yang mancing adalah suatu istimewa tempat ini, tapi bagi saya tidak karena saya tidak pernah dapat ikan, sampai kailnya putus. Padahal ikan disini banyak, kita bisa ikan-ikan tersebut dari tepian.


Anak Gunung Rinjani
Tempat yang paling favorit bagi saya yaitu berendam di kolam air panas belerang. Sayang momennya tidak sempat saya abadikan. Untuk mencari air minum disini kita pasti melewati pemandian air panas ini. Terlihat gelembung-gelembung air panas muncul dari tanah dibeberapa titik dalam kolam ini. Berendam selama beberapa menit untuk hangatkan badan dan meregangkan otot-otot yang tegang akibat dari perjalanan yang jauh. Oh ya dari pelawangan ke Danau Segara Anak bisa ditempuh kurang lebih 3 Jam. Turun-turunan pada medannya cukup menantang jadi hati-hati aja men. Dan dari Segara Anak ke tempat pemandian air panas kurang lebih 15 menit.

Tidak jauh dari Danau Segara Anak terdapat dua buah Gua yaitu Gua Susu/Taman/Putri dan Gua Payung. Kami yang pertama kami sering menyebutnya Gua Susu yang menjadi gua pertama yang kami kunjungi. Tidak terlalu banyak orang kesini. Gua Susu memiliki lubang yang sempit jadi kita harus merangkak untuk masuk ke dalam Gua tersebut. Sebelum masuk ke Gua tersebut sebaiknya mohon ijin atau berdoa terlebih dahulu. Biasanya orang dulu masuk ke Gua tersebut menggunakan kain putih yang dijadikan kamen. Untuk kain putih biasanya ditinggalkan disamping Gua. Dan jangan lupa untuk menggunakan senter kepala karena di dalam gua pencahayaannya kurang. Didalam gua terdapat sumber mata air yang berupa kolam dan air tersebut saya gunakann untuk cuci muka, bagi yang mau kesini jangan sampai menggunakan sabun atau sejenisnya bila perlu jangan sampai mandi disini takutnya akan membuat air gua tercemar. Terdapat juga seperti ruang didalam gua yang sangat cocok digunakan Meditasi karena ditengah ruang tersebut terdapat batu pipih yang sangat cocok digunakan untuk duduk bersila.

Selanjutnya kami menuju Gua Payung. Gua ini merupakan Gua air panas karena air panas belerang muncul dari dalam mulut Gua jadi kalau kita berada didalam gua akan terasa seperti sedang sauna. Letak Gua payung tidak jauh dari Gua Susu mungkin sekitar 15 Menit ke arah atas (Segara Anak). Kita juga bisa berendam dibawah Gua Payung karena terdapat genangan air panas belerang tersebut, tetapi tingkat panasnya lumayan. Dan diluar gua juga terdapat pancuran air biasa yang bisa digunakan untuk mandi.

Pulang dari Gua Payung kami menempuh jalur jalan pintas untuk kembali ke Danau Segara Anak. Jalan setapak sangat sulit dilihat karena hampir rata dengan ilalang disekitarnya. Nampaknya jalur ini sangat jarang dilalui. Jalur ini tergolong ekstrem, ada sebuah bukit yang menggunakan tangga kayu untuk mendakinya dan harus pegangan yang kuat pada rumput. Dipertengahan jalan kami sempat bingung karena kami berada diatas bukit dan didepan kami terdapat air terjun yang dipisahkan oleh jurang yang cukup dalam. Syukur ada juga teman-teman pendaki lain yang datang dari belakang dan mereka bilang kita akan menuruni bukit kemudian menyeberangi sungai dan mendaki bukit air tersun tersebut yang jalannya hampir benar-benar vertical. Gila ini sangat menantang sekali dan kita harus cepat bergegas karena takutnya kesorean yang biasanya berkabut, senter kepala saya juga hilang entah dimana. Untuk mendaki bukit air terjun kita berpegangan dengan rumput ilalang dan saling tarik dengan teman. Menurut informasi jalur tersebut dibilang Jalur Torean yang merupakan salah satu jalur pendakian Gunung Rinjani, namun jalur tersebut jarang digunakan oleh pendaki. 

Pemandangan Segara anak saat perjalanan Pulang.
Malam terakhir kami gunakan istirahat Full kecuali Omenk yang katanya bergadang sampai jam 3 pagi sambil bakar ikan setengah kaleng, sangat luar biasa buat si Omenk padahal udara malam sangat-sangat dingin. Besok paginya setelah ngopi-ngopi kemudian sarapan kami persiapan untuk perjalanan pulang. Kami start sekitar jam 11.30 dan berharap Magrib sudah sampai digerbang Semabalun

Nampak pemandangan Segara Anak yang indah dibelakang kami dan pemandangan bukit-bukit yang terjal didepan kami, terkadang kabut-kabut memayungi kami dari teriknya Matahari.
" Vian, Adi, Jerry, Ariana, Omenk, Zoel"
Thanks Much Sobat, Akhirnya bersama kita sukses mencapai Tujuan.

"Untuk mencapai tujuan kita harus yakin bisa dan berpikirlah positif sehingga memberi kekuatan mental untuk tumbuh dan membakar semangat  meraih Impian"

bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar