Sabtu, 18 Juli 2015

Perencanaan dan Pemasangan Instalasi Listrik Rumah Tinggal


Om Swastyastu


Semangat pagi, semoga selalu sehat broo...

Saya akan berbagi pengalaman bagaimana merencanakan dan memasang instalasi listrik khususnya pada rumah tinggal. Tentunya menurut pandangan saya sendiri jadi kalau ada yang gak sesuai prosedur baik dari PUIL atau dari aturan kelistrikan yang lainnya silahkan dikoment ya ...
Saya hanya share dari pengalaman  saja, mungkin  sudah 5 rumah lebih pernah saya kerjakan. Itu pun sudah lama sekali, selain itu pemasangan instalasi listrik hanya pekerjaan sampingan. Kalau dalam kelistrikan saya lebih senang menangani trouble shooting seperti short circuit. Karena pengerjaannya tidak butuh waktu lama, tetapi butuh analisa yang kuat. Dan bayarannya juga lumayan (hahhahha)


Yang saya share disini yaitu pemasangan instalasi untuk rumah baru. Untuk hitungan biaya ada dua yaitu :
  • Borongan per titik yaitu yang pertama pelanggan menerima beres hanya tinggal dibeliin bola lampunya saja
  • Dan yang kedua borongan jasa yaitu pelanggann yang menyediakan bahan.


Untuk borongan per titik harganya mulai Rp 125.000-160.000 dan untuk borongan jasa pemasangan saja Rp 40.000-70.000 per titik (thn. 2015). Harga ini hanyalah sebagai referensi. Tentu banyak hal yang mempengaruhi seperti daerah, jenis rumah, banyaknya titik, dll.

Langkah-langkah Perencanaan yang dilakukan adalah :
1. Menentukan Denah tata letak peralatan listrik
Disini libatkanlah konsumen dan kepala tukang dalam menentukan tata letak peralatan listrik. Jika bangunan belum ada gunakan denah dari tukang bangunan/arsitektur. Disini kita akan menggabungkan keinginan konsumen, aturan pemasangan instalasi listrik, dan kontruksi bangunan yang akan dibuat.
2.  Menentukan model, merk, maupun jenis peralatan listrik yang akan dipasang.
Tentukan model, jenis dan merk peralatan listrik yang akan digunakan. Tentunya kita harus bisa memberikan gambaran harga, kelas dan kelebihan dari masing-masing model tersebut. Biasanya banyak larinya ke estetika. Dan yang pasti peralatan tersebut harus standar seperti SNI atau LMK. 

3.  Menggambar titik lampu untuk menentukan jumlah group instalasi serta besarnya pengaman yang dipakai.
 Disini kita menggambar titik lampu dan saklarnya, titik stop kontak dan PHB. Menentukan jumlah group instalasi. Untuk aturan 1 group maksimal 10 titik. Dan saya sarankan untuk stop kontak yang akan digunakan untuk peralatan berat seperti AC atau Mesin-mesin besar dibuatkan group tersendiri. Disini kita bisa menggambar jalur instalasi, jumlah inti kabel yang digunakan dan letak titik-titik penyambungan. Dan juga menentukan estimasi beban dari masing-masing group untuk menentukan besarnya pengaman.(MCB).

 Berikut contoh gambar tata letak dan instalasi peralatan listrik


Menghitung besar pengaman group dan pengaman induk :
 GROUP   1
I=P : VI= 510 VA : 220 VAC
I= 2,3 A Dibulatkan menjadi    4 A 

GROUP   2
I=P : VI= 565 VA : 220 VAC
I= 2,56 A Dibulatkan menjadi    4 A

 GROUP   3
I=P : VI= 235 VA: 220 VAC
I= 1,068 A Dibulatkan menjadi    2 A

Pengaman Induk (utama)
I=P total : VI= 1310 VA: 220 VAC
I= 5,95 A Dibulatkan menjadi    6 A



4.  Menyusun RAB.
Berikut saya berikan contoh RAB untuk konsumen 


Total Biaya
Dalam RAB ini diasumsikan bahwa peralatan instalasi yang dipasang adalah model yang standar dengan harga yang disetujui adalah Rp 150.000 per titik.
Titik Lampu                  = 27 x  Rp. 150. 000    = Rp. 4.050.000 
Titik Pengaman             =  4 x Rp. 150.000       = Rp. 600.000 
Titik Grounding            =   1 x Rp. 150.000      = Rp. 150.000     
                                Total Biaya                         = Rp. 4.800.000
Kalau misalnya menggunakan usaha berbadan hukum tinggal ditambahkan 10 % untuk PPH dari total Biaya.
Untuk RAB kita sendiri bisa menghitung jumlah saklar, fiting, stop kontak, kotak sambung, pipa. klem, inbow, kabel dll. Sehingga gampang memprediksi jumlah material yang akan digunakan dan memprediksi modal yang dibutuhkan.

Pemasangan Instalasi Listrik.

Berikut alat-alat kerja yang biasanya digunakan dalam pemasangan instalasi listrik :
  1. Tang Kombinasi
  2. Tang Potong
  3. Tang Cucut
  4. Cutter
  5. Obeng (+ ) dan (-)
  6. Tespen
  7. Gergaji Besi
  8. Palu
  9. Betel
  10. Bor Tangan
  11. Gerinda Tangan
  12. Tangga
  13. Meteran
  14. Waterpass (optional).


Untuk APD (Alat Pelindung Diri) yang digunakan :

  1. Kaca Mata
  2. Masker
  3. Sarung Tangan
  4. Sepatu
  5. Helm kerja.
Untuk  pemasangan instalasi listrik pada umumnya jalur-jalur kabel tertanam didalam tembok. Hal yang pertama dilakukan adalah membobok atau gerinda tembok untuk menanam pipa-pipa instalasi dan memasang inbow dus untuk tempat saklar dan stop kontak nantinya. Untuk itu koordinasilah sama tukang bangunan agar tembok sebelum diplester pipa-pipa sudah terpasang semuanya.

Pipa yang digunakan umumnya PVC 5/8" dan idealnya bisa diissi kabel NYA 2,5 mm 4 buah. Jadi kalau peralatan membutuhkan inti kabel lebih tambahkan pemasangan pipanya.

Untuk pemasangan inbow dus gunakan produk yang lebih baik dengan ukuran biasanya lebih besar dan terdapat gerigi tempat melekatnya kaki saklar/stop kontak. Ini untuk memudahkan memasang dan memberi spare kabel dan peralatan yang dipasang tidak mudah copot.

Untuk pemasangan jalur instalasi diatas tembok biasanya dikerjakan jika sudah dipasang plafon. Kita akan menggunakan acuan gambar instalasi yang telah kita buat.

Kita akan memasukkan kabel NYA pada pipa-pipa yang sudah terpasang sesuai jumlahnya. Untuk Warna Kabel Phasa (Positif) bisa digunakan warna Merah atau hitam dan untuk Netral (negatif) gunakan kabel Biru dan untuk grounding gunakan warna kabel Kuning strip hijau. Standar minimum ukuran inti kabel yang digunakan adalah 2,5 mm dan untuk kabel dari saklar ke lampu diperbolehkan menggunakan kabel dengan inti 1.5 mm.

Untuk menghubungkan kabel-kabel antar pipa tersebut (jalur instalasi diatas tembok) bisa menggunakan kabel NYA dengan dilindungi oleh pipa PVC atau bisa juga menggunakan kabel NYM. Untuk setiap sambungan gunakan kotak sambung. Ukuran kotak sambung pun variatif. Jika penyambungan antar 2 titik bisa gunakan ukuran kecil, jika tiga titik gunakan ukuran sedang dan jika lebih dari tiga titik gunakan ukuran yang lebih besar, tujuannya agar mudah penyambungan dan bisa memberi spare kabel dan kotak sambung bisa ditutup kembali.

Untuk pemasngan peralatan seperti Fiting lampu, saklar, dan stop kontak dilakukan saat selesai pengecatan. Gunakan sarung tangan bersih pada saat pemasangan agar tidak mengotori cat disekitar peralatan tersebut.

Bersambung,,,, 

Semoga bisa membantu
oleh ; I Wayan Ariana






11 komentar:

  1. tks mas bro, ilmunya cuman bisa diperjelas lagi ngk untuk perhitungan masing2 ngrup, tiba2 depet angka itu dari mana ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu kan dari perhitungan diatas yg dwarnain kuning. Jadi beban group dibagi tegangan 220V hasilnya dibulatkan sesuai dengan rating MCB yang ada

      Hapus
  2. Mas bro, kalo sy butuh jasa anda buat instalasi listrik gedung bisa ga?

    BalasHapus
  3. Maaf bro klo sekarang sy sibuk sma kerjaan kantor. klo sharing gpp lah...

    BalasHapus
  4. mas bro klu untuk beli termination kit merk raychem yang lengkap dima ya?

    BalasHapus
  5. terima jasa instalasi listrik..

    BalasHapus
  6. Sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan mengenai kelistrikan, untuk pengetahuan listrik lainnya, kunjungi Voltechno.net
    Thanks

    BalasHapus